IMPLEMENTASI NILAI- NILAI KEILMUAN DALAM PROSES BELAJAR

Saya sekarang sedang menempuh pendidikan S1 pada Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selama kurang lebih 2 semester ini menempuh kuliah di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, banyak hal baru yang saya alami dan rasakan. Banyak pengetahunan- pengetahuan baru serta pengalaman- pengalaman baru yang saya dapatkan. Saya merasakan berbagai macam pola kerja, pola belajar, dan pola hidup yang berbeda sekali dengan pola kerja, pola belajar, dan pola hidup saya selama dulu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau SMA. Hal yang paling saya rasakan perbedaaan nya adalah pada proses kerja dan proses belajar saya di SMA dan di Universitas. Saat menempuh pendidikan di SMA , saya mendapatkan dan mempelajari lebih banyak jenis – jenis mata pelajaran.  Sedangkan saat menempuh bangku pendidikan di bangku kuliah, saya mendapatkan lebih sedikit jenis – jenis mata kuliahnya. Dari segi materinya, materi pendidikan di SMA diberikan secara lebih umum, di mana kita hanya mempelajari hal – hal secara garis besarnya saja ( dasar – dasar nya saja). Akan tetapi, dibangku kuliah, materi pedidikannya lebih terperinci dan lebih mendalam. Kita tidak lagi hanya memahami dasar-dasar suatu materi secara umum. Tetapi mempelajarinya secara mendalam agar kita mengetahui apa asalnya dan bagaimana cara kita mengembangkannya.

Untuk mengetahui implementasi nilai-nilai keilmuan dalam proses belajar, maka akan dijelaskan melalui penjelasan di bawah ini:

Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi ini,terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman.

Kata pendidikan secara bahasa berasal dari kata “pedagogi” yakni “paid” yang berarti anak dan “agogos” yang berarti membimbing, jadi pedagogi adalah ilmu dalam membimbing anak. Sedangkan secara istilah definisi pendidikan ialah suatu proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia atau peserta didik melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

 

Pengertian Proses Pembelajaran 

 

Proses dari bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan ke depan” menurut Chaplin (1972) proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan.

 

Dalam psikologi, proses berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu (Reber, 1988).

 

Pengertian proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

 

Adapun menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri darisiswa, guru dan tenaga lainnya, materi meliputi; buku- buku, papan tulis dan lain- lainnya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas dan audiovisual. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek belajar, ujian dan sebagainya.

 

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu obyektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.

 

 

Salah satu peran yang dimiliki oleh seorang dosen untuk melalui tahap-tahap ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik dosen harus berupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa, demi mencapai tujuan pembelajaran.

Kualitas pembelajaran atau pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak- tidaknya sebagian besar tujuh puluh lima persen peserta didik terlibat secara aktif, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar tujuh puluh lima persen (Mulyasa, dalam Siswidyawati 2009: 24).

Seorang dosen melakukan pengukuran hasil menggunakan alat pengukur yang disebut tes, sedangkan dalam penilaian proses ia menggunakan alat pengukur yang disebut alat pengukur non tes, seperti observasi, wawancara kuesioner, skala nilai, daftar cek, catatan anekdote, dan sebagainya (Masidjo, dalam Siswidyawati 2009: 52).

 

Fase – Fase dalam Proses Belajar

 

Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S.R Bond dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain :

Fase informasi (tahap penerimaan materi)

Fase transformasi (tahap pengubahan materi)

Fase evaluasi (tahap penilaian materi)

Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain :

Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)

Storage (tahap penyimpanan informasi)

Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)

 

Pada dasarnya, proses belajar didasarkan atau terjadi melalui hal – hal berikut ini:

Mendengarkan

Mendengar adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sekolah maupun universitas pasti ada aktivitas mendengarkan. Contoh implementasi nyatanya adalah: Ketika seorang dosen menggunakan metode ceramah atau bercerita, maka setiap mahasiswa di haruskan mendengarkan apa yang dosen sampaikan agar memahami dan mengerti tentang materi pembelajaran yang diberikan.

 

  1. Memandang

Memandang yang di magsud di sini adalah melihat atau mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Implementasi nyatanya adalah saat di kelas, seorang mahasiswa memandang papan tulis yang berisikan tulisan yang baru saja di tulis oleh Bapak/ Ibu dosen, mahasiswa terus memandang kemudian mulai membaca tulisan itu dengan seksama sehingga kemudian menimbulkan kesan tertentu dan ingatan tersendiri yang tersimpan baik di dalam otak mahasiswa tersebut.

  1. Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mencecap

Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mencecap adalah indra manusia yang dapat di jadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar, artinya aktivitas meraba, membau, dan mencecap dapat memberikan kesempatan bagi orang untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus di sadari oleh suatu tujuan.  Contoh implementasi nyatanya adalah ketika seorang mahasiswa fakultas teknik(Jurusan Arsitektur) mempelajari, memahami, dan menghapalkan material- material bangunan. Untuk mengetahui sifat dan karakterisiktik dari material tersebut, kita perlu meraba dan membau materi tersebut. Hal trsebut perlu kita lakukan agar kita memahami apa perbedaan sifat dan karakterisiktik dari setiap material bahan, dan sehingga pada akhirnya kita dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pengunaan material suatu bahan.

  1. Menulis atau mencatat

Menulis atau mencatat adalah salah satu hal yang paling penting dalam proses pembelajaran. Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi yang kita dapatkan. Dengan adanya catatan kita dapat mengingat hal-hal yang tidak hanya bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan. Dengan mencatat, informasi yang kita dapatkan tidak akan terlupakan, ketika kita melupakan sesuatu, kita masih memiliki catatan tentang hal tesebut. Dan dengan catatan itulah kita bisa mengingatnya kembali dengan baik.

  1. Membaca

Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di lakukan selama belajar di perguruan tinggi. Hal ini bisa dibenarkan karena sebagai seorang mahasiswa kita dituntut untuk lebih mandiri dari pada siswa atau pelajar. Kalau belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca salah satu jalan untuk mendapatkan pintu ilmu pengetahuan selain melalui ilmu yang diberikan dengan dosen. Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak terbatas. Apalagi dijaman sekarang yang serba mudah, kita dapat mendapatkan banyak bahan bacaan dan ilmu pengetahuan dengan lebih mudah. Akan tetapi, dengan perkembangan jaman saat ini, kita juga dituntut untuk lebih selektif dalam memilah- milah informasi dan ilmu pengetahuan yang kita peroleh dar membaca. Dan sebagai mahasiswa berarti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya tidak ada cara lain yang harus di lakukan kecuali memperbanyak membaca. Dengan membaca, kita akan menjauhkan diri dari kebodohan dan menjadikan generasi muda sebagai generasi yang pintar, berintegritas, dan berwawasan luas.

  1. Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi

Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi adalah salah satu proses belajar yang bisa kita lakukan sambil membaca. Implementasi nyatanya adalah ketika seorang mahasiswa membaca sebuah buku yang sangat tebal. Tentu Ia akan merasa sangat lelah dan tentu tidak bisa mengingat semua informasi yang dibacanya secara langsung. Dengan menggaris bawahi, kita dapat mengulang lagi apa yang telah kita baca secara lebih cepat, sehingga pada akhirnya kita dapat memahami inti informasi yang kita baca dengan lebih baik.

 

  1. Mengamati hasil karya orang lain

Mengamati hasil karya orang lain adalah salah satu proses belajar yang sangat penting bagi seorang arsitek. Metode pembelajaran yang paling cepat untuk seorang arsitek adalah dengan mengamati. Dengan mengamati hasil karya orang lain, bukan berarti kita kemudian meniru hasil karya orang lain. Tetapi dengan mengamati hasil karya orang lain kita dapat mengasah ide, kreatifitas, dan imajinasi kita sehingga kita bisa mengembangkan desain kita secara lebih baik lagi.

 

  1. Mengingat

Mengingat adalah salah satu proses belajar yang tidak kalah penting. Dengan mengingat, kita dapat mengingat kesalahan-kesalahan yang pernah kita buat. Dan implementasi nyatanya dalam Arsitektur adalah dengan mengingat, kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Bahkan kita akan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut di kemudian hari.

 

  1. Berfikir

Berfikir adalah salah satu proses belajar yang paling utama. Tanpa berfikir dan bersikap fokus pada apa yang kita pelajari, tentu kita tidak akan dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik.

 

  1. Latihan atau praktek

Latihan atau praktek adalah hal yang paling penting dan paling utama bagi seorang calon arsitek maupun seorang arsitek. Arsitek dituntut untuk selalu kreatif. Dan kreativitas itu bisa muncul ketika kita bekerja, mempraktekan(menggambarkan) ide dan gagasan apa yang ada dalam otak dan pikiran kita. Selain itu, implementasi nyata sebagai calon arsitektur adalah ketika kamu belum bisa menggambar dengan baik, maka yang harus kamu lakukan adalah terus berlatih menggambar tanpa henti. Tidak boleh justru malas, menghindari, atau berhenti menggambar. Karena dengan berlatih, sedikit demi sedikit kemampuan menggambar kita akan semakin meningkat. Begitu juga dengan mendesain, ketika kita sebagai seorang arsitek merasa tidak memiliki ide, hal yang harus kita lakukan adalah terus menggambar dan terus mendesain, dengan terus melakukan hal- hal tersebut. Lama kelamaan kita akan menemukan ide- ide baru yang kemudian bisa kita kombinasikan dan kembangkan lagi. Hal yang tidak boleh kita lakukan sebagai seorang arsitek adalah berhenti berlatih dan berpraktek menggambar. Karena menggambar adalah hal yang utama bagi kita sbagai arsitek. Menggambar sama halnya seperti kemapuan olahraga dan menyanyi. Jika kita tidak terus berlatih, maka lama kelamaan kualitas gambar kita tidak akan berkembang bahkan bisa saja menurun.

 

Proses belajar sangatlah penting bagi siapa saja, khususnya bagi kita seorang mahasiswa (orang yang dianggap memiliki kualitas pendidikan yang tinggi). Karena belajar akan membuat kita berpikir. Itulah mengapa membiarkan pikiran kosong itu tidak baik dan malah cenderung membahayakan. Seperti proses perkuliahan saya saat ini, saya tentu sedang dalam proses mempelajari sesuatu. Pertama saya belum begitu bisa menggambar, belum bisa membuat maket, belum memahami struktur dan konstruksi bangunan, tetapi lama-kelamaan, seiring dengan proses belajar yang saya lakukan, ada beberapakemampuan baru yang bermunculan. Misalnya kini saya sudah mulai memahami cara menggambar, sudah bisa membuat maket, sedikit memahami struktur dan konstruksu bangunan serta berbagai hal lainnya. Tentunya semua itu tidak muncul begitu saja, semua itu dikarenakan adanya sebuah proses belajar. Proses dimana kita bisa memempelajari sesuatu hal yang baru, memahaminya, mencoba hal tersebut, sesekali mengalami kegagalan, kemudian belajar lagi, dan melakukan perbaikan, begitu seterusnya. Maka bagi kita seorang mahasiswa, terus-meneruslah melakukan proses belajar. Jangan pernah puas akan ilmu pengetahuan yang sudah kamu miliki. Teruslah belajar dan mempelajari hal- hal yang baru, apapun itu baik itu hal besar maupun hal kecil. Dan yang terpenting jangan menyepelekan kemampuan kita.  Jangan pernah membandingkan sesuatu yang ada di diri kita dengan orang lain jika itu ternyata membuat dampak yang negatif terhadap motivasi diri kita. Jangan pernah untuk takut gagal! Dan teruslah berusaha dan mencoba karena yakinlah bahwa semua yang akan kita lakukan tidak akan sia-sia.

 

Sumber:

Pengertian Proses Belajar

http://newjoesafirablog.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-contoh-dan-macam-proses.html

 

 

 

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, BAHAYA NARKOBA, DAN BAHAYA MEROKOK

Sebagai seorang mahasiswa, generasi muda dan harapan bangsa dan negara. Kita harus menerapkan pola hidup sehat dalam hidup kita. Dengan pola hidup sehat tersebut, diharapkan kita bisa dijauhkan dari berbagai macam penyakit sehingga dapat menjalankan berbagai macam aktivitas dengan baik.

Akan tetapi sebagai seorang mahasiswa, kita dipengaruhi oleh berbagai macam perubahan jaman dan juga berbagai macam pergaulan. Disinilah terkadang kita menjadi tergoda untuk ikut hidup secara tidak sehat, mulai mencoba merokok, dan mengkonsumsi narkoba. Untuk itu, sangat penting bagi kita seorang mahasiswa untuk mengetahui pola hidup yang bersih dan sehat, bahaya narkoba, maupun bahaya merokok. Dengan memiliki pengetahuan tentang hal- hal tersebut, diharapkan kita tidak terjerumus pada pola hidup yang tidak sehat.

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.

Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat katanya adalah PHBS membahas mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi.

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.

Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor  keturunan dan faktor pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

Jikalau orang mangabaikan perilaku hidup sehat biasanya akan terjerumus kepada rokok dan narkoba, berikut ini adalah penjelasannya.

Rokok

Kata “rokok” memang sudah tidak asing lagi didengar. Kita mengenal rokok bisa dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan adanya  berbagai media mulai dari surat kabar, televisi, radio, baliho – baliho yang terpampang megah di jalan besar sampai pada internet pun yang secara besar – besaran  telah mempromosikan barang yang sesungguhnya memberikan dampak buruk bagi tubuh dan kesehatan. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm ( bervariasi tergantung negara ) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah dan dibakar pada salah satu ujungnya, kemudian dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Pandangan ini tentunya sudah menjelaskan secara keseluruhan karakteristik dari sebuah rokok pada umumnya.

Setelah mengenal rokok, sebagian orang ada yang masih penasaran dan ada juga yang masa bodoh dengan adanya rokok. Orang yang masih penasaran memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal ini sama apabila seseorang masih penasaran dengan rokok, tentunya mereka akan mencari tahu bagaimana cara menggunakannya. Menurut Jeanne (1996:153) biasanya orang mulai merokok karena orang lain merokok. Hal ini pada umumnya akan berdampak sangat cepat menyerang anak –  anak. Tentunya mereka mulai merokok karena meniru dari orang terdekat, yaitu orang tuanya yang merokok atau saudara yang diam – diam merokok. Selain itu, karena faktor lingkungan dan teman – teman di sekelilingnya yang telah merokok dan terbiasa dengan merokok, maka seorang anak mulai bisa merokok. Umumnya, anak – anak melakukan hal ini karena mereka beranggapan bahwa dengan merokok akan membuat mereka dipandang sudah dewasa dan pemberani. Jika seseorang telah mencoba menghisap rokok, biasanya lama – lama hal ini akan berkembang menjadi suatu kebiasaan.

Mungkin Anda berpikir jika memang bahaya merokok sudah diketahui, mengapa masih ada orang yang merokok ?  Kalau diperhatikan, hampir semua perokok dewasa telah memulai aktivitas merokoknya sebelum mereka cukup dewasa untuk mengetahui betul tentang apa itu rokok dan bagaimana bahayanya terhadap kesehatan. Kini mereka pun sudah terbiasa merokok dan mereka merasa sulit untuk menghentikannya.

Ada beberapa alasan mengapa orang itu merokok. Mari kita ikuti uraian Sue Armstrong (1991: 25) : “  Beberapa alasan mengapa orang dewasa itu merokok adalah karena mereka benar – benar menikmatinya sewaktu merokok, mereka menjadi ketagihan terhadap rokok sehingga tanpa adanya rokok hidupnya terasa hampa, mereka menjadi terbiasa untuk menghisap rokok agar dapat merasa santai, merokok telah menjadi suatu kebiasaan dan merokok merupakan penopang bermasyarakat.” Namun, penjabaran yang diberikan Sue Armstrong ini pada umumnya bukanlah alasan orang untuk mulai merokok. Beberapa orang merasa terangsang jika merokok, namun ada pula yang merokok karena ingin tenang dan merasa terbebas dari rasa takut dan gelisah. Ada pula merokok karena ingin lebih akrab dengan teman – teman yang mengharuskan merokok dalam suatu kelompok. 3 kandunga rokok yang paling betbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan antara lain adalah stroke, penyakit jantung koroner, kanker paru-paru, mulut, impotensi, gangguan kehamilan dan janin bahkan kematian.

Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.

Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis / over dosis.

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Narkotika menurut UU RI No. 22 tahun 1997, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang berkhasia psikoaktif melalui pengaryh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

 

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.

Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia).

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.

Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.

Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).

Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak-anak, remaja, pelajar, kaum muda atau mahasiswa adalah sebagai berikut:

  1. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian
  2. Sering membolos
  3. Menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran
  4. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah
  5. Sering menguap, mengantuk, dan malas
  6. Tidak memedulikan kesehatan diri
  7. Suka mencuri untuk membeli narkoba
  8. Menyebabkan Kegilaan
  9. Pranoid
  10. Kematian.

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap generasi muda kita.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.

Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba. Mengirimkan pesan yang jelas tidak menggunakan membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.

Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak ataupun kaum muda. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa dan anak-anak maupun kaum muda, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi contoh model yang lebih berpengaruh.

Oleh sebab itu, mulai saat ini pendidik, pengajar, dan orang tua, harus sigap serta waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak, pelajar, dan mahasiswa yang menjadi harapan bangsa ini. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita sebagai seorang mahasiswa dan generasi muda, menjauhi dan menghidari penggunaan rokok dan narkoba dalam hidup kita. Sehingga kita akan terhindar dari bahaya rokok dan narkoba tersebut dan dapat menjadi harapan bangsa sebagai generasi yang cerdas dan tangguh di masa kini dan dimasa yang akan datang.

Sumber:

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertian-narkoba

http://kesehatanlingkungan2013.blogspot.co.id/2014/08/makalah-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat_2.html

MAHASISWA SEBAGAI ROLE MODEL DAN AGENT OF CHANGE, TERMASUK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT

Hakikat Masa Pemuda 

Masa pemuda adalah masa yang dimulai semenjak akil balik –kurang lebih umur lima belas tahun- hingga kurang lebih umur empat puluh tahun. Karena seseorang yang telah mencapai umur 40 tahun, berarti ia telah sampai pada kematangan dan kedewasaan yang sempurna. Ia tidak lagi labil sehingga sudah masuk kedalam tahapan dewasa bukan lagi pemuda yang suka mencoba hal- hal baru dan menantang.

Siapa Mahasiswa itu? Apakah arti dari Mahasiswa?

Kata mahasiswa adalah kata yang tidak asing bagi saya sebagai seorang mahasiswa. Dan juga tentu tidak asing bagi teman – teman sesama mahasiswa. Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya.

Menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978), mahasiswa adalah insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual.

Di dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa:

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]).

Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena kelebihan yang dimilikinya. Mempunyai ke-khasan fungsi, baik itu peran, maupun tanggung-jawab.

Mahasiswa adalah anggota dari suatu masyarakat tertentu yang mana  merupakan “elit” intelektual yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mempunyai identitas diri yang terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut, terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung-jawab individual sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

Dan dari identitas dirinya juga, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral.

Urgensi masa muda

Masa muda adalah masa terpenting dan sangat vital bagi perkembangan hidup seseorangan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

Pertama : masa produktif dan kuat

Manusia hidup di dunia tentunya melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut berbeda-beda tingkatan kekuatannya. Manusia dilahirkan di dunia dalam kondisi lemah tidak memiliki suatu apapun dan tidak mengetahui perkara apapun (bayi). Kemudian ia-pun tumbuh kembang sedikit demi sedikit (balita–> anak-anak –> remaja). Hingga akhirnya menjadi kuat badannya, sempurna fisiknya, dan matang fungsi panca inderanya(kaum muda). Dan ia terus semakin matang pemikirannya hingga betul betul ia di puncak kematangan(dewasa).

Masa muda bisa diungkapkan sebagai masa yang paling produktif, karena pada masa itulah kita sudah memiliki kekuatan secara fisik untuk bertindak dan juga memiliki pengetahuan yang cukup untuk bertindak dan memutuskan suatu perkara.

Kedua : masa muda adalah masa yang paling utama.

Masa ini dikatakan masa yang paling utama karena masa ini adalah masa kuat dan masa dimana kreativitas tinggi hanya dinikmati oleh para pemuda saja. Pada masa ini mereka bisa maksimal memanfaatkan potensi mereka. Di masa ini, kita harus mengoptimalkan segala potensi yang ada di dalam diri kita. Karena saat itu adalah saat dimana semangat kita masih berkobar-kobar dan juga fisik serta tenaga kita mendukung untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

Ketiga : masa muda adalah masa terpanjang.

Kita tahu bahwa umur manusia itu sekita 60 tahun hingga 70 tahun. Hal ini akan sangat jelas dari tabel usia berikut ini:

NO MASA TAHUN PROSENTASE
DARI HINGGA
1 ANAK-ANAK LAHIR -+15 THN 22%
2 REMAJA / PEMUDA -+15 THN 40 THN 40%
3 TUA 41 50 15%
4 LANSIA 51 MENINGGAL 23%

Dilihat dari tabel di atas, dapat kita lihat bawa masa muda adalah masa terpanjang, maka alangkah baiknya jika kita tidak menyia- nyiakan masa tersebut dengan melakukan hal- hal yang tidak baik. Sebaliknya, pada masa tersebut, alangkah baiknya jika kita terus berusaha melakukan hal-hal postif yang mendukung hidup kita saat itu dan untuk dikemudian hari.

Keempat : pemuda adalah punggung sebuah kaum

Kaum pemuda di manapun ia berada adalah tulang punggung dalam sebuah kaum dan kemajuannya. Karena para pemuda masih di usia produktif dan rela berkorban. Tanpa adanya kaum muda, suatu bangsa dan negara akan menjadi mati. Tidak ada lagi gerakan- gerakan serta aksi – aksi perubahan yang dilakukan maupun diwujudkan secara nyata. Generasi muda adalah harapan setiap bangsa dan negara. Karena bagi suatu negara dan bangsa, generasi muda adalah generasi yang akan membawa jalannya keadaan negara dan bangsa ini kedepannya.

Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

  • Peran mahasiswa adalah memperdalam dan mengembangkan diri di dalam pembidangan keilmuan yang ditekuninya sehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya. Dengan mendalami ilmu yang kita tekuni, maka kita tidak hanya menjadi seseorang yang hanya mau tahu hasil tanpa mengetahui proses. Dengan menekuni kita semakin memahami dan lebih dapat mengembangkan ilmu yang kita tekuni.
  • Mahasiswa merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya. Mahasiswa adalah seseorang yang secara derajat intelektual (keilmuan) berada pada posisi yang tinggi. Maka mahasiswa memiliki pengetahuan seputar teori dengan baik. Mahasiswa juga merupakan generasi muda, generasi yang kuat dan berani bertindak. Disinilah mahasiswa yang memiliki pengetahun yang baik, diharapkan dapat bertindak dengan baik dalam dunia nyata (empiris).
  • Mahasiswa merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik (agen perubahan). Sekaligus mahasiswa merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung. Mahasiswa adalah golongan yang terkenal suka mengkritik dan memberikan masukan pada suatu keputusan dan jalannya suatu pemerintahan. Disinilah, keberanian mahasiswa berperan penting dalam mengarahkan dan menentukan masa depan sosial politik seperti apakah yang akan terjadi dalam suatu kehidupan masyarakat luas.

 

Potret peran Mahasiswa dalam pentas sejarah Indonesia

Adapun peran mahasiswa dalam kehidupan sosial mastarakat yaitu :

Peran moral

Jika mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik. Jika mahasiswa telah meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenangan), dan lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu tentang peruban di negeri ini. Dan jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertainment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat. Maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang” yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

Peran sosial

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial, atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok. Solidaritas sosial yang secara menyeluruh (universal), serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat. Walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.

Peran Akademik

Sesibuk apapun mahasiswa yang turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya, jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa mahasiswa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak, berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu. Dan  untuk mengukir masa depan yang cerah .

Peran yang satu ini teramat sangat penting bagi kita. Dan inilah yang membedakan kita dengan komunitas yang lain. Peran ini menjadi symbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegagalan akademik telah terjadi, maka segeralah bangkit. “nasi sudah jadi bubur” maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu menjadi “bubur ayam spesial”. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit serta mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah di dunia dan akhirat.

 

PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA

Peranan pemuda di dalam masyarakat dapat dibedakan atas dua hal:

  1. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Peran yang ini pun terbagi dua:

1) Peranan pemuda sebagai individu-individu yang meneruskan tradisi, oleh sebab itu ia berusaha mentaati tradisi yang berlaku, sehingga terjadilah pelestarian kebudayaan.

2) Peranan pemuda sebagai individu-individu yang berusaha merubah tradisi, sehingga terjadilah perubahan dalam tradisi masyarakat.

Kedua jenis peran ini dapat mengakibatkan sumbangan pada usaha pembangunan maupun hambatan terhadap usaha pembangunan. Pemuda yang berusaha untuk menjadi pendukung tradisi bisa merupakan bantuan terhadap pembangunan, bisa juga menjadi penghambat/penentang pembangunan. Begitu juga pemuda yang berusaha mengubah tradisi belum tentu menguntungkan pembangunan.

  1. Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Berdasarkan yang ini, juga dibedakan atas:

1) Jenis pemuda urakan: Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat, tidak ingin mengadakan perubahan akan kebudayaan, akan tetapi ingin akan kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak dirinya sendiri.

2) Jenis pemuda nakal: Pemuda ini juga tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat, tidak ingin mengadakan perubahan akan kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.

3) Jenis pemuda radikal: Mereka berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas dan tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi, dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun dalam tindakan rencana jangka panjag asal saja keadaan berubah sekarang juga.

 

Secara garis besar ada empat peran yang harus dipikul oleh mahasiwa. Keempat peran ini adalah peran yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Keempat peran itu, adalah:

  1. Agent of change

Mahasiswa berperan di dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa. Saat ini bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi kita melihat masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri sementara yang miskin harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk mensejahterakan rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi. Sungguh ironi memang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang dimilikinya tetapi untuk mensejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.

2.Iron Stock

Iron stock merupakan peranan mahasiswa yang tidak kalah penting, dengan idealisme yang dimilikinya membuat mahasiswa menjadi tangguh untuk menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Mahasiwa adalah aset yang penting di dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus memiliki skill yang di dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus memiliki akhlak mulia agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang baik.

3.Social control

Mahasiswa berperan dalam melakukan kontrol ketika melihat adanya gejala yang tidak beres di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol perilaku pemerintah yang bertentangan dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat. Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi. Selama ini orang berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan melakukan kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol sosial, itu dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.

 

4.Moral Force

Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.

Itulah keempat peran yang ideal dan seyogyanya harus dilakukan oleh mahasiswa. Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Pendidikan diperlukan agar mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa.

Betapa pentingnya peran mahasiswa untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik. Untuk itu kita sebagai mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar belajar mencari IP setinggi-tingginya namun kita juga harus berkontribusi nyata di tengah-tengah masyarakat. Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa.

 

 

Sumber:

http://www.dakwatuna.com/2015/04/20/67483/peran-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa/#ixzz46ZIhyisy

http://www.dakwatuna.com/2015/04/20/67483/peran-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa/#axzz46ZH8qGK3

POTENSI PENGEMBANGAN ILMUKU

Arsitektur adalah jurusan yang saya pilih untuk pendidikan S1 saya di Universitas Gadjah Mada.  Jurusan ini saya pilih karena saya merasa bahwa di Jurusan Arsitektur, saya akan lebih dan semakin berkembang. Selama hampir 2 semester menempuh pendidikan, banyak pengetahuan baru yang saya peroleh. Dan hal ini, membuat saya ingin terus mendalami dunia Arsiterktur dan juga mengembangkannya secara lebih luas lagi.

 

Secara umum arsitektur adalah seni dan ilmu dalam mendesain atau  merancang bangunan. Vitruvius dalam bukunya De Architectura (sumber tertulis tentang arsitektur paling tua) menyatakan bahwa suatu bangunan harus  memiliki nilai keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas) dan kegunaan/fungsi (utilitas). Seorang arsitek (orang yang bergelut dalam bidang arsitektur) harus menerapkan keseimbangan antara ketiga aspek tersebut pada bangunan yang dia rancang. Untuk merancang suatu bangunan, menurut Vitruvius, seorang arsitek dibekali dengan kemampuan matematika, sains, seni, teknologi, humaniora dan sebagainya. Pengetahuan tersebut penting untuk memperkaya dan menjadi sumber inspirasi bagi sang arsitek

Passion

“Mengapa saya memilih jurusan arsitektur?”, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang harus di jawab sendiri oleh seorang calon mahasiswa jurusan arsitektur, karena untuk kuliah di jurusan ini  seorang calon mahasiswa harus memiliki passion dan kecintaan terhadap dunia arsitektur. Pastikan Anda memiliki kecintaan, jika belum cinta, maka tumbuhan kecintaan itu, jika tidak bisa juga, maka pilihlah jurusan kuliah yang lain sebelum Anda menyia-nyiakan waktu Anda untuk sesuatu yang tidak menarik minat Anda.

Ketekunan

Ketekunan lahir dari minat dan kecintaan yang besar terhadap suatu hal. Jika Anda memang benar-benar menaruh minat pada dunia arsitektur, otomatis ketekunan akan mengiringinya. Ketekunan akan melahirkan kerja keras yang sangat penting dalam dunia profesional ini. Bersiaplah untuk lebih waktu banyak untuk bekerja, yang beraru akan semakin sedikit waktu untuk tidur.

Persepsi ruang

Karena arsitektur bicara tentang bangunan, maka ia tidak akan lepas dari persepsi keruangan kita. Mahasiswa arsitektur harus memiliki persepsi ruang yang baik, setiap kali seorang arsitek membuat garis pada gambarnya, maka dia harus bisa membayangkan bagaimana garis itu akan tampak pada wujudnya yang nyata secara tiga dimensi.

Memori visual

Memori visual ini dapat kita sebut sebagai inspirasi. Pada hakikatnya, setiap hal yang dibuat manusia adalah tiruan dari apa saja yang terdapat di alam ini. Peniruan tersebut diikuti dengan imajinasi dari manusia tersebut sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dalam hal bentuk, warna, tekstur dan sebagainya. Demikian halnya dalam bidang arsitektur. Karena itu, untuk mengasilkan produk yang baru, beda, dan unik, seorang mahasiswa arsitektur harus memiliki memori visual yang kaya. Untuk memperkaya memori visual ini dapat dilakukan dengan mempelajari sebanyak mungkin karya-karya arsitektur yang telah ada sebelumnya, dan sebanyak mungkin berjalan-jalan dan melihat-lihat.

Kemampuan menggambar mutlak harus dimiliki oleh seorang arsitek, tapi, jika Anda kurang mahir menggambar, jangan langsung mundur. Jika Anda memang senang dengan dunia arsitektur tentu bersedia untuk tekun dan bekerja keras seperti disampaikan sebelumnya diatas. Salah satu aplikasi ketekunan dan kerja keras untuk belajar menggambar. Jangan takut tidak bisa, banyak pengalaman orang lain menunjukkan bahwa kemampuan menggambar sangat dapat diasah, dengan ketekunan kerja keras, dalam waktu tidak terlalu lama Anda bisa menguasai kemampuan ini. Untuk menggambar, jangan lupa menyediakan perlengkapan yang cukup.

 

Mahasiswa jurusan arsitektur tetap mendapatkan perkuliahan yang umum seperti Agama, Kewarganegaraan, Pancasila, Matematika dan Bahasa Inggris. Untuk mata kuliah khusus arsitektur misalnya Pengantar arsitektur, Menggambar arsitektur, Ekologi Arsitektur, Estetika Bentuk, mekanika teknik, dasar komputer, Studio Perancangan Arsitektur, Teknik Komunikasi Arsitektural, Struktur dan Konstruksi Bangunan dan lain sebagainya. Jurusan arsitektur juga mempelajari bidang lain yang berhubungan misalnya arsitektur lanskap, struktur tanah, pengendalian lingkungan dan bangunan dan lainnya. Mata kuliah-mata kuliah tersebut dapat berbeda antara satu universitas dengan universitas lainnya.

Sebagian bidang keprofesian, jurusan arsitektur menghasilkan lulusan profesional-profesional di bidang arsitektur. Namun untuk dapat bekerja sebagai seorang arsitek profesional, seorang lulusan jurusan arsitektur harus mengikuti program pendidikan keprofesian (umumnya satu tahun). Jika tidak mengambil keprofesian, lulusan jurusan arsitektur dapat menjadi asisten arsitek pada perusahaan konsultan arsitektur. Seorang arsitek juga bisa memasarkan karyanya melalui dunia online. Secara umum, prospek kerja jurusan arsitektur sangat besar, mengingat kebutuhan manusia akan bangunan terus meningkat karena jumlah manusia terus meningkat.

 

Terdapat banyak prospek lapangan pekerjaan yang bisa dipilih oleh seorang lulusan arsitektur. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Konsultan Arsitek Mandiri, Lulusan jurusan arsitektur dapat bekerja  mandiri  atau freelance. Produknya bisa dalam bentuk rancangan, bisa juga berperan dalam tahap pembangunan rancangannya. Arsitek perancang dan pembangun biasanya bertanggung jawab juga dalam hal perizinan bangunan, kadang bekerjasama dengan pemiliki modal. Biasanya juga mempekerjakan mandor dan berhubungan dengan pemasok bahan bangunan. Arsitek yang ingin bekerja sendiri bisa menjadi freelance, bisa juga mendirikan perusahaan sendiri seperti biro konsultan arsitektur, perusahaan pengembang perumahan (developer), perusahaan kontraktor, atau perusahaan manahjemen konstruksi.

Menjadi Arsitek di Biro Konsultan Arsitek Orang lain, Bisa menjadi pegawai tetap atau kontrakan, tugas arsitek bisa saja menjadi bagian dari tim atau menangani keseluruhan rangkaian proses desain. Terdapat beberapa peran yang biasanya dapat diambil oleh seorang arsitek yang bekerja di biro konsultan arsitek, misalnya Designer architect, Project architect, Computer specialist, Konstruction documenter, Spesification writter, Cost estimator, Building controller.

Perusahaan Developer, Pada perusahaan developer atau pengembang perumahan, seorang arsitek bisa bekerja sebagai perancang bangunan yang akand didirikan pengembang dan bisa juga ikut bertanggung jawab dalam pengawasan lapangan proses pembangunan rancangan yang sudah dibuatnya.

Perusahaan Kontraktor, Arsitek yang bekerja di perusahaan kontraktor bisa berperan sebagai perancang maupun pelaksana pemabangunan rancangan arsitek lain sesuai permintaan klien. Tugas atau peran arsitek pada perusahaan kontraktor bisa lebih bervariasi hingga ke tugas-tugas yang tidak berhubungan dengan arsitektur seperti pembelian lahan, bagian marketing hingga administrasi seperti pembuatan kontrak.

Sebagai pegawai Negeri Sipil, Seorang lulusan jurusan arsitektur juga bisa bekerja di instansi pemerintahan seperti di kementrian pekerjaan kementrian pekerjaan umum, pemukiman dan prasarana wilayah, dinas pemerintahan daerah seperti dinas tata kota.

Masih banyak bidang lain yang bisa di akses oleh lulusan jurusan arsitektur, misalnya:bidang pendidikan, dengan menjadi guru sekolah menengah kejuruan, atau menjadi dosen diperguruan tinggi perbankan, arsitek bisa bekerja di dunia perbankan, terutama di bagian kredit perumahan rakyat atau KPR. media, seorang arsitek bisa bekerja di dunia media masa dengan menjadi wartawan atau penulis, terutama yang berhubungan dengan arsitektur. Itulah sedikit gambaran tentang perkuliahan dan prospek lapangan kerja jurusan teknik arsitektur yang saat ini semakin berkembang. Semoga pemaparan ini bisa bermanfaat untuk rekan-rekan sekalian. Silahkah berikan komentar teman-teman di kolom komentari dibawa ini untuk ikut berbagi tentang jurusan teknik arsitektur.

Menjadi arsitek juga dituntut sebagai pembangun dunia agar menjadi lebih baik. Dunia bisa menjadi lebih buruk ataupun menjadi lebih baik banyak tergantung dari peran kerja arsitek. Di dunia modern ini dikenal teknologi green architecture untuk membuat perkembangan dunia menjadi lebih baik dan mengurangi dampak pembangunan. Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang minim mengonsumsi sumber daya alam, ternasuk energi, air, dan material, serta minim menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensinya di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan di mana mereka tinggal. Istilah keberlanjutan menjadi sangat populer ketika mantan Perdana Menteri Norwegia GH Bruntland memformulasikan pengertian Pembangunan Berkelanjutan (sustaineble development) tahun 1987 sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia masa kini tanpa mengorbankan potensi generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Keberlanjutan terkait dengan aspek lingkungan alami dan buatan, penggunaan energi, ekonomi, sosial, budaya, dan kelembagaan. Penerapan arsitektur hijau akan memberi peluang besar terhadap kehidupan manusia secara berkelanjutan. Aplikasui arsitektur hijau akan menciptakan suatu bentuk arsitektur yang berkelanjutan.

Untuk pemahaman dasar arsitektur hijau yang berkelanjutan, meliputi di antaranya lansekap, interior, dan segi arsitekturnya menjadi satu kesatuan. Dalam contoh kecil, arsitektur hijau bisa juga diterapkan di sekitar lingkungan kita.

Desain rumah yang green architecture bisa diterapkan dirumah kita. Sebagai sebuah kesatuan antara arsitektur bangunan rumah dan taman tentu harus selaras. Untuk mendekatkan diri dengan alam, fungsi ruang dalam rumah ditarik keluar. Ruang tamu di taman teras depan, ruang makan dan ruang keluarga ditarik ke taman belakang atau ke taman samping, atau kamar mandi semi terbuka di taman samping. Sebaliknya, fungsi ruang keluar menerus ke dalam ruang. Ruang tamu atau ruang keluarga hingga dapur menyatu secara fisik dan visual. Rumah dan taman mensyaratkan hemat bahan efisien, praktis, ringan, tapi kokoh dan berteknologi tinggi, tanpa mengurangi kualitas bangunan.

Arsitektur hijau mensyaratkan dekorasi dan perabotan tidak perlu berlebihan, saniter lebih baik, dapur bersih, desain hemat energi, kemudahan air bersih, luas dan jumlah ruang sesuai kebutuhan, bahan bangunan berkualitas dan konstruksi lebih kuat, serta saluran air bersih. Keterbukaan ruang-ruang dalam rumah yang mengalir dinamis. Ketinggian lantai yang cenderung rata sejajar, distribusi void-void, pintu dan jendela tinggi lebar dari plafon hingga lantai dilengkapi jalusi (krepyak), dinding transparan (kaca, glassblock, fiberglass, kerawang, batang pohon), atap hijau (rumput) disertai skylight.

Penempatan jendela, pintu, dan skylight bertujuan memasukkan cahaya dan udara secara tepat, bersilangan, dan optimal pada seluruh ruangan. Keberadaan tanaman hidup di ruang dalam atau di taman (void) berguna menjaga kestabilan suhu udara di dalam tetap segar dan sejuk. Pintu dan jendela kaca selebar mungkin dan memakai tembok dan kusen seminim mungkin menjadikan ruang terasa lega. Pintu dan jendela bisa dibuka selebar-lebarnya. Lantai teras dan ruang dalam dibuat dari material sama dan menerus rata (tidak ada beda ketinggian lantai) membuat kesatuan ruang terasa luas dan menyatu dengan ruang luar di depannya.

Optimalisasi void menciptakan sirkulasi pengudaraan dan pencahayaan alami yang sangat membantu dalam penghematan energi. Desain void yang tepat dapat mengurangi ketergantungan penerangan lampu listrik terutama di pagi hingga sore hari dan pemakaian kipas angin atau pengondisi udara yang berlebihan. Void dalam bentuk taman (kering) dapat berfungsi sebagai sumur resapan air. Persenyawaan bangunan dan taman dalam konsep arsitektur hijau memiliki banyak keuntungan bagi rumah itu sendiri, lingkungan sekitar, dan skala kota secara keseluruhan. Rumah sehat memiliki sistem terbuka. Maka, setiap rumah yang dibangun berdasarkan konsep arsitektur hijau dapat mengurangi krisis energi listrik dan BBM serta krisis kualitas lingkungan

Penjabaran prinsi-prinsip green architecture beserta langkah-langkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design for Sustainable Future:

  1. Conserving Energy (Hemat Energi)

Sungguh sangat ideal apabila menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya kembali. Solusi yang dapat mengatasinya adalah desain bangunan harus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Cara mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:

Banguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi listrik.Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik dengan menggunakan alat Photovoltaic yang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal.Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya.Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi.Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.

  1. Working with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami)

Melalui pendekatan green architecture bangunan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke dalam bentuk serta pengoperasian bangunan, misalnya dengan cara orientasi bangunan terhadap sinar matahari.Menggunakan sistem air pump dan cros ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk ke dalam ruangan. Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat kolam air di sekitar bangunan. Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan cahaya dan penghawaan yang sesuai kebutuhan.

  1. Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)

Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan sekitar, dengan cara sebagai berikut.Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang mengikuti bentuk tapak yang ada.Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan secara vertikal.Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak lingkungan.

  1. Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)

Antara pemakai dan green architecture mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan akan green architecture harus memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di dalam perencanaan dan pengoperasiannya.

  1. Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)

Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk tatanan arsitektur lainnya.

  1. Holistic

Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5 poin di atas menjadi satu dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip green architecture pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan satu sama lain. Tentu secar parsial akan lebih mudah menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak mungkin dapat mengaplikasikan green architecture yang ada secara keseluruhan sesuai potensi yang ada di dalam site.

 

SUMBER:

http://gospoth.blogspot.co.id/2013/03/green-architecture.html

http://www.jurusankuliah.info/2014/11/perkuliahan-prospek-jurusan-arsitektur.html

 

POTRET PRESTASI MAHASISWA UGM

Universitas Gadjah Mada atau sering disingkat dengan istilah UGM adalah salah satu universitas bersejarah yang ada di Indonesia, tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan Universitas yang bersifat nasional. Selain itu Universitas Gadjah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan Universitas pembina di Indonesia Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas, satu sekolah Pascasarjana (S-2 dan S-3), dan satu Sekolah Vokasi. Universitas Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Kini Universitas Gadjah Mada telah menjadi salah satu Universitas terbesar, terlengkap, dan terbaik yang ada di Indonesia. Universitas Gadjah Mada bahkan telah menjadi salah satu dari Universitas yang di akui secara internasional , oleh negara – negara lain selain Indonesia. Begitu banyak Prestasi dan Penghargaan yang di peroleh oleh Universitas Gadjah Mada. Mahasiswa – mahasiswinya pun terus mengukir Prestasi dan Penghargaan baik di tingkat kota, provinsi, nasional, bahkan internasional. Para dosen pun juga sangat berprestasi dan layak menjadi teladan bagi para mahasiswa dan mahasiswi nya. Prestasi dan Penghargaan yang di raih juga beraneka macam , mulai dari Prestasi Akademik yang diraih oleh mahasiswa seperti Memenangkan PKM Nasional, Memenangkan Lomba Karya Ilmiah maupun Karya Tulis, Memenangkan Sayembara Desain Arsitektur , dan masih banyak lagi. Selain itu , dalam prestasi Non — Akademik yang diterima oleh mahasiswa seperti  Prestasi dalam bidang Seni maupun Prestasi dalam Bidang Olah raga. Prestasi di bidang seni , yang diraih oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada , seperti Memenangkan Lomba Menyanyi Tunggal, Memenangkan Lomba Vocal Grup, Memenangkan Lomba Paduan Suara, Memenangkan Lomba Tari, Menjadi Duta Mahasiswa. Menjadi Dimas Diajeng Yogyakarta, dan masih banyak lagi. Selain itu untuk Prestasi di bidang Olah raga yang diraih oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada adalah seperti Memenangkan Lomba Basket , Memenangkan Lomba Futsal, Memenangkan PON, Memenangkan Seagames, dan masih banyak lagi. Selain Prestasi dan Penghargaan yang diperoleh oleh para mahasiswa baik secara individu maupun kelompok, Universitas Gadjah Mada juga menerima banyak Penghargaan dan Pemecahan Rekor yang diberikan oleh Muri. Beberapa diantaranya di peroleh dari Keistimewaan – Keisitimewaan Kegiatan PPSMB yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada. Hal itu meliputi beberapa contoh sebagai berikut ini:

  1. Flashmob dance

Pada PPSMB UGM 2012, 9.839 mahasiswa baru memecahkan rekor Muri dalam kategori flashmob dance dengan peserta terbanyak. Muri mencatatkan flashmob dance UGM sebagai rekor ke 5.555.

Rekor flashmob dance dilakukan semua mahasiswa baru dari 18 fakultas dan satu sekolah vokasi di UGM. Flash mob dance dalam Parade Nusantara itu merupakan parade tarian tradisional oleh para mahasiswa baru UGM angkatan 2012. Kegiatan ini menumbangkan peraih rekor MURI sebelumnya dalam kategori yang sama yakni flashmob oleh 3.035 peserta pada Mei 2011 di Jakarta oleh Silver for Eve.

  1. Topi Tani Merah Putih

Sebanyak 9.000 mahasiswa baru yang mengikuti PPSMB UGM 2013 mengenakan topi Pak Tani sebagaimana jumlah dari keseluruhan mahasiswa UGM. Pada pengenalan mahasiswa baru itu, ribuan mahasiswa mengenakan topi yang dicat merah putih. Mereka kemudian berbaur di jalan umum pusat kota Yogyakarta. Di Jalan Kaliurang mereka menggelar freeze mob.

Sepanjang jalan Kota Gudeg itu akhirnya menjadi merah putih saat mahasiswa mengenakan topi Pak Tani Gadjah Mada Muda atau GAMADA. Bahkan, di sepanjang trotoar mereka duduk dan berdiri mengenakan pakaian dan caping merah putih.

Ribuan mahasiswa baru UGM tampak semangat mengikuti PPSMB atau ospek hingga hari terakhir. PPSMB 2013 UGM mengangkat tema “ Pancasila Jiwa Kamu, Bakti untuk Negeri, UGM Bersatu, Bangkitlah Nusantaraku ”.

  1. Membentuk Garuda Indonesia

Pada penutupan PPSMB UGM 24 Agustus 2014 di halaman gedung Grha Sabha Pramana (GSP), ribuan mahasiswa UGM tumpah ruah di rumput hijau mengenakan pakaian merah, putih, kuning dan hijau. Mereka berbaris membentuk lambang Garuda Indonesia. Jika dilihat dari atas udara, tampak begitu indahnya lambang Garuda Indonesia yang dibentuk dari ribuan mahasiwa baru UGM ketika itu.

  1. Lambang ASEAN

Pelatihan PPSMB UGM 2015 berakhir dengan persembahan selebrasi ASEAN dan Semarak Bendera Merah Putih di Lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) Bulaksumur oleh sekira 9.500 mahasiswa baru. Para mahasiswa berkumpul di tengah lapangan membentuk formasi Lambang ASEAN.

Selebrasi ini untuk mengejawantahkan semangat dan tema PPSBM Palapa UGM 2015 yakni ” Menyiapkan Pemimpin Muda yang Cerdas, Inspiratif dan Berbudaya ”, serta bertemakan “ Integrasi Keilmuan Menyambut ASEAN Community “.

 

Kegiatan – kegiatan PPSMB Universitas Gadjah Mada sangatlah kreaktif dan inovatif , oleh sebab itulah, kegiatan – kegiatan PPSMB Universitas Gadjah Mada layak mendapatkan Penghargaan Rekor MURI. Selain  berbagai prestasi dan penghargaan yang diraih oleh Universitas Gadjah Mada, masih banyak penghargaan – penghargaan lain yang di raih. Untuk lebih mengetahui Prestasi – Prestasi apa saja kah yang telah diraih oleh Universitas Gadjah Mada, berikut ini adalah sebagian dari daftar – daftar Prestasi dan Penghargaan yang telah di raih selama ini :

Beberapa prestasi yang diraih Mahasiswa UGM diantaranya dalam bidang Ekonomi. Mahasiswa UGM meraih Juara 1 Kompetisi Simulasi Perdagangan Saham ASEAN, 2014, Jakarta World Center of Excellence for Community Based Landslide Disaster Risk Reduction (FT). Prestasi lain yang ditorehkan Mahasiswa UGM dalam bidang ilmu Matematika dalam International Mathematics Olympiad pada tahun 2012 di Argentina dengan meraih Sylver Medal. Masih dalam tahun yang sama, prestasi lain yang diraih UGM di bidang Teknologi adalah Gold Medal for Best Technology dalam “International ICT Innovative Service Contest”. Pencapaian  Universitas Gadjah Mada dalam mencetak prestasi di tingkat Internasional oleh putera puteri terbaiknya tidak hanya berhenti sampai di tahun 2012.

Di tahun – tahun berikutnya UGM kembali meraih beberapa prestasi di bidang Teknologi antara lain 1st Prize Sky Grant , Total 2013 ( solar energy ) , Gold Medal dalam kompetisi Robot Berkaki , Trinity College Robot Contest di Connecticut USA dan 2 Golds ( Fire Fighting & Natcar ) & Silver ( Balancer ) serta Robogames 2013 di California ,  USA. Selain dalam bidang Teknologi ,  masih dalam tahun yang sama UGM juga meraih 1st & 2nd Winner Car performance , 2nd Winner Poster competition , dan juara 2 poster competition , Chem-E-Car Competition di Brisbane , Australia dan Fali Nariman Award , The Tenth Annual willem C , Vis East International Commercial Arbitration Moot di Hongkong , 2nd Winner dalam US Federation UNESCO Clubs (USFUCA) Worldwide Multimedia Competition 2015 , Gold Medal and Silver Medal International Mathematics Competition (lMC) 2015 ,  Penghargaan Best Paper Ekonomi Islam SECOND UI 2016 , JUARA II BRIDGE DESIGN COMPETITION 2016 DI NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY SINGAPORE , Juara I National Student Paper Competition di Universitas Hassanuddin 2016 , JUARA 1 DI ASIAN ENGLISH OLYMPIC 2016 , Juara Deloitte Tax Challenge 2016 , Juara 1 dalam Indonesian Debate Competition – International Accounting , Jura 1 dalam Mission tahun 2016, The Most Colourful National Costume (pakaian adat paling berwarna) dan 1st Winner Local Food Intenational Competition (juara satu lomba makanan lokal taraf internasional) dalam kegiatan 11th Surin International Folklore Festival and Symposium (SIFFS) yang diadakan oleh Surindra Rajabhat University di Provinsi Surin, Thailand,  dan masih banyak lagi prestasi – prestasi lain yang tidak dapat disebutkan satu – persatu.

 

Semua prestasi- prestasi yang telah di raih tersebut adalah prestasi yang sangat membanggakan dan mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada. Dengan adanya begitu banyak daftar prestasi yang di raih oleh mahasiswa – mahasiswi Universitas Gadjah Mada, dan juga begitu banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berprestasi. Maka Universitas Gadjah Mada ingin mewadahi mahasiswa dan mahasiswi berprestasi tersebut dalam suatu ajang dengan skala Universitas yang kemudian pemenangnya akan mewakili Universitas Gadjah Mada ke skala Nasional. Ajang tersebut adalah  Mahasiswa Berprestasi UGM 2015.

Sabtu, 4 April 2015 telah dilaksanakan Grand Final Seleksi Mahasiswa Berprestasi UGM yang dikemas dalam acara Super Camp 2. Acara ini dilangsungkan di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM. Dalam acara ini, terdapat 10 finalis mahasiswa berprestasi dari program S-1 yang telah lolos dalam seleksi Super Camp 1 yang diselenggarakan pada 21 Februari 2015, serta 4 mahasiswa berprestasi program diploma UGM yang telah mengikuti proses seleksi internal di Sekolah Vokasi.

Kesepuluh finalis tersebut adalah Dian Yuanita Wulandari (Fakultas Kehutanan), Dianty Widyowati Ningrum (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Indriani Pratiwi (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Karima Afandi (Fakultas Farmasi), Muhammad Nabil Satria Faradis (Fakultas Teknik), Muhammad Rizki (Fakultas Hukum), Nabila Afif (Fakultas Teknik), Nurul Aisya Berylia (Fakultas Psikologi), Ricky Sudiarto Putra (Fakultas Teknik), dan Sabrina Woro Anggraini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Beserta empat finalis Mahasiswa Berprestasi UGM 2015 program diploma yaitu Syamsa Midar Laksmiasa, Tiffany Carina Oriordan, Tri Cahyono, dan Wirdatul Aini.

Panitia Seleksi Mahasiswa Berprestasi UGM berasal dari Komunitas Mahasiswa Berprestasi (KOMMAPRES) UGM dan Gadjah Mada Inspiration Forum (GMIF) Angkatan ke-2.  Seleksi Mahasiswa Berprestasi UGM tahun ini terdiri atas dua tahapan yakni Super Camp 1 untuk memilih 10 besar mahasiswa berprestasi perwakilan fakultas, dilanjutkan dengan Super Camp 2 yang diselenggarakan untuk memilih 2 mahasiswa terbaik UGM dari program S-1 dan Diploma yang akan menjadi perwakilan UGM dalam ajang seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional oleh DIKTI.

Sebelum memasuki tahap seleksi kemampuan berbahasa Inggris dan presentasi karya tulis ilmiah, para finalis telah mengikuti tes kepribadian yang dilakukan oleh dosen psikologi UGM. Pada tes kepribadian ini, peserta digali karakter dan kepribadiannya sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk keputusan akhir juri. Mahasiswa berprestasi tidak hanya baik dalam tataran prestasi dan akademik, namun harus berkarakter dan memiliki kemauan untuk berkontribusi untuk negeri. Selain itu, pada seleksi tahun ini juga dibuka pemungutan suara untuk memilih mahasiswa berprestasi terfavorit. Setiap mahasiswa UGM dapat memilih mahasiswa berprestasi terfavorit dengan memasukkan NIU (Nomor Induk Universitas) secaraonline. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa UGM untuk turut aktif dan meningkatkan antusiasme dalam seleksi mahasiswa berprestasi.

Pada Supercamp 2 ini, seleksi dilakukan dengan sistem kompetisi terbuka yang dapat disaksikan langsung oleh seluruh mahasiswa UGM. Selain itu, setiap peserta diwajibkan untuk membawa pendukung (Supporter) yang menyaksikan seluruh rangkaian acara seleksi Super Camp 2. “Hal ini sebagai upaya transparansi, sosialisasi, sekaligus menyemarakkan dan meningkatkan antusias mahasiswa UGM terhadap ajang mahasiswa berprestasi”, ujar Muhsin Al Anas selaku ketua Keluarga Mahasiswa Berprestasi UGM (KOMMAPRES UGM). Pada acara ini perwakilan seluruh lembaga mahasiswa baik pada tataran fakultas maupun universitas diundang untuk menghadiri acara ini. Tercatat ada 304 undangan dikirimkan kepada BSO, UKM, dan berbagai komunitas di UGM.

Acara dibuka secara resmi oleh  Sidik Purnomo, S.IP., M.Si. Kepala sub-direktorat Kelembagaan dan Kegiatan Mahasiswa UGM, dilanjutkan dengan tes Bahasa Inggris yang dilangsungkan secara panel antarfinalis. Peserta diuji kemampuan Bahasa Inggris dengan diberikan mosi secra undian berdasarkan topik nasional dan internasional terhangat saat ini. Selanjutnya finalis lain diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada finalis yang sedang mempresentasikan kemampuan bahasa Inggrisnya. Selain untuk menguji kecakapan Bahasa Inggris, model seleksi ini juga sebagai bentuk adaptasi dan persiapan mental menghadapi seleksi mahasiswa berprestasi nasional. Setelah mengikuti seleksi Bahasa Inggris, finalis mempresentasikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang telah dibuatnya di hadapan dewan juri dan penonton. Setiap finalis diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah yang berisi solusi berbagai permasalahan di Indonesia berdasarkan bidang ilmu para finalis. KTI ini juga digunakan sebagai salah satu persyaratan sekaligus unsur penilaian dalam proses seleksi mahasiswa berpresatsi di samping prestasi, kemampuan Bahasa Inggris, Indeks Prestasi Kumulatif, dan klarifikasi Curriculum Vitae.

Setelah mengikuti seleksi yang cukup panjang dan diskusi oleh tim juri, mengingat semua 10 besar finalis adalah mahasiswa terbaik dengan sederet prestasi nasional dan internasional yang tidak dapat diragukan lagi kredibilitasnya. Akhirnya dipilihlah juara mahasiswa berprestasi UGM, yaitu:

Mahasiswa Berprestasi UGM Program S1 adalah Dianty Widyowati Ningrum sebagai peraih Juara 1 dan kemudian disusul oleh Sabrina Woro Anggraini sebagai peraih Juara 2.

Mahasiswa Berprestasi UGM Program Sekolah Vokasi adalah Tri Cahyono sebagai peraih Juara 1 dan kemudian disusul oleh Syamsa Midar Laksmiasa sebagai peraih Juara 2.

Kemudian pada kategori lain, yakni pada ketegori Mahasiswa Berprestasi UGM Terfavorit. Peraih Mahasiswa Berprestasi UGM Terfavorit adalah Muhammad Nabil Satria F. untuk Program S1 dan Tiffany Carina Oriordan untuk Program D3.

Dianty Widyowati Ningrum dari FISIPOL jurusan PSDK sebagai Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana dan Tri Cahyono dari  Program D3 Manajemen akan mewakili UGM dalam kompetisi pemilihan mahasiswa berprestasi nasional pada bulan Juni mendatang. Harapannya UGM dapat mempersiapkan kedua mahsasiswa ini sebaik-baiknya sehingga dapat merebut juara nasional.

Universitas Gadjah Mada begitu menghargai setiap prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa dan mahasiswi nya. Bahkan , begitu banyak tindakan – tindakan postif yang diambil oleh Universitas Gadjah Mada untuk mewadahi, mendukung, dan menfasilitasi Kemampuan, Potensi, dan Prestasi – Prestasi yang diraih oleh mahasiswa – mahasiswi UGM. Kini , tidak ada lagi alasan untuk tidak mau berprestasi di luar kampus. Kini adalah saatnya , kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi Universitas Gadjah Mada mengambil kesempatan untuk melihat dunia luar dan meraih prestasi – prestasi yang jauh lebih baik lagi. Dengan berprestasi dengan baik, kita akan semakin mengharumkan nama Indonesia dan meningkatkan martabat Indonesia di kalangan masyarakat sekitar maupun di kalangan dunia. Marilah kita menjadi generasi muda Indonesia, sang penerus dan harapan bangsa yang berprestasi dan terdepan!

 

Sumber:

http://inspirasi.ugm.ac.id/

http://ugm.ac.id/id/post/viewcat?id=2

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS

Pancasila adalah sebuah istilah yang tentunya tidak asing bagi kita semua, warga negara Indonesia. Pancasila sudah menjadi pedoman dan bagian dari hidup kita sejak berpuluh – puluh tahun yang lalu. Bisa dibilang, Pancasila sudah mendarah daging dalam hidup tubuh dan hidup kita. Tapi terkadang, masih saja ada orang-orang yang tidak mau memahami makna Pancasila dengan baik. Ketidak pahaman tersebut kemudian , menjadikan orang – orang tersebut tidak menghormati dan menghargai Pancasila sebagai pedoman dan dasar hidup bangsa kita, Indonesia. Padahal, Pancasila sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh para tokoh – tokoh dan pemimpin bangsa ini sejak masa penjajahan. Sesuai fakta sejarah , Pancasila tidak terlahir dengan seketika pada tahun 1945, tetapi membutuhkan proses penemuan yang lama, dengan dilandasi oleh perjuangan bangsa dan berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Untuk itu , alangkah baiknya bila kita belajar lebih memahami makna Pancasila dalam hidup kita , sehingga kita bisa menghormati, menghargai, mencintai, meneladani, memaknai, dan akhirnya dapat mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan kita. Berikut ini adalah beberapa pengertian Pancasila menurut para tokoh bangsa Indonesia :
1. Pengertian Pancasila menurut Ir. Soekarno adalah sebuah isi jiwa dari bangsa indonesia yang telah turun-temurun selama sekian abad lamanya dan terpendam bisu oleh hadirnya kebudayaan barat. Dengan demikian , Pancasila tidak saja menjadi falsafah negara, tetapi lebih luas lagi yaitu falsafah bangsa Indonesia
2. Pengertian Pancasila menurut Muhammad Yamin adalah kata “Panca” yang berarti lima dan “sila” yang memiliki arti sendi , atas, dasar atau peraturan perilaku yang baik dan penting. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berbunyi pedoman atau aturan mengenai perilaku yang baik dan penting.
3. Pengertian Pancasila menurut Notonegoro adalah dasar falsafah negara dari negara Indonesia , sehingga bisa mengambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan suatu dasar falsafah dan ideologi negara yang dapat menjadi harapan akan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai wadah dasar pemersatu , simbol persatuan dan kesatuan serta menjadi pertahanan negara dan bangsa Indonesia.

Jika dilihat dari pengertian – pengertian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Pancasila adalah lima (5) dasar negara yang dibentuk dari kepribadian asli bangsa Indonesaia dan menjadi pedoman atau dasar aturan kehidupan warga negara Indonesia.
Sebelum Pancasila di tetapkan sebagai dasar negara Indonesia, muncul adanya Piagam Jakarta. Tetapi , pada akhirnya Piagam Jakarta tidak diterima baik oleh masyarakat Indonesia bagian timur. Sila pertama Piagam Jakarta menjadi pembicaraan dan dirasa akan memicu konflik, pada akhirnya sila pertama tersebut diubah menjadi sila pertama Pancasila yang berlaku hingga saat ini. Pada dasarnya, Pancasila pada akhirnya di tetapkan menjadi dasar negara karena 2 alasan pokok, yakni ialah :
1. Bersifat umum serta dapat diterima oleh semua pihak.
2. Relevan untuk dijadikan dasar negara.

Makna yang terkandung dalam Pancasila sangatlah mendalam. Hal ini dapat kita lihat pertama – tama dari makna bagian – bagian dari lambang negara kita, yakni Garuda Pancasila. Burung Garuda merupakan lambang negara Indonesia sejak negara ini berdiri. Akan tetapi tidak semua orang tahu tentang arti dan makna garuda pancasila sebagai lambang negara. Sebagai bangsa Indonesia , paling tidak , kita tahu dan mengerti arti lambang negara kita sendiri sebagai sikap penghargaan terhadap perjuangan para pendiri bangsa dan kelak dapat menceritakan kepada anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa.

• Burung Garuda Pancasila dalam cerita kuno tentang para dewa adalah kendaraan Dewa Vishnu yang besar dan kuat.
• Warna Burung Garuda adalah kuning emas yang menggambarkan sifat agung dan jaya.
• Garuda adalah seekor burung gagah dengan paruh, sayap, ekor, dan cakar yang menggambarkan kekuatan dan tenaga pembangunan
• Jumlah bulu burung garuda pancasila memiliki melambangkan hari kemerdekaan Indonesia , 17 Agustus 1945
 Bulu masing-masing sayah berjumlah 17 helai
 Bulu Ekor berjumlah 8 helai
 Bulu Leher berjumlah 45 helai
• Gambar Pancasila
Di bagian dada Burung Garuda terdapat perisai yang dalam kebudayaan serta peradaban bangsa Indonesia merupakan senjata untuk berjuang, bertahan, dan berlindung untuk meraih tujuan. Perisai Garuda bergambar lima simbol yang memiliki arti masing-masing:

 Bintang, sila ke-1 Pancasila, melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa .
 Sila tersebut berarti “ Memercayai adanya Tuhan yang satu, Tuhan yang maha Esa. ”

 Rantai Baja, sila ke-2, melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab .
 Sila tersebut berarti “ Mengandung pengertian : Hak hidup, Hak Kebebasan, Persamaan Hak serta Hak untuk memiliki. ”

 Pohon beringin, sila ke-3, melambangkan Persatuan Indonesia .
 Sila tersebut berarti “ Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku serta adat istiadat harus bersatu untuk Negara Indonesia , Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. ”

 Kepala banteng, sila ke-4, melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan .
 Sila tersebut berarti “ Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Tidak memaksakan kehendak orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan bersama.
Dengan itikad yang baik , rasa tanggung jawab menerima serta melaksanakan hasil musyawarah. “

 Padi dan kapas, sila ke-5, melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .
 Sila tersebut berarti “ Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
Bersikap adil pada semua golongan.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak-hak orang lain. “

Setelah kita sudah memahami arti dan makna dari Pancasila, kini adalah saatnya kita meneladani, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari – hari.

Saya sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai warna negara Indonesia yang berpedoman pada Pancasila, dapat meneladani, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan dan kehidupan di kampus.

Berikut ini adalah contoh – contoh implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari – hari mahasiswa di kampus:
Yang Pertama , kita mulai dari sila Pertama Pancasila. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Sebagai seorang mahasiswa kita tentunya harus berpikir secara terbuka. Selain berpikir secara terbuka, kita juga harus mau mengenal sesama kita, yakni sesama mahasiswa secara terbuka. Dalam kehidupan sehari – hari di Kampus UGM , tentu kita akan menemukan teman – teman mahasiswa yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Di sini, kita sebagai seorang mahasiswa harus dapat mengamalkan nilai Pancasila secara baik , dimana kita harus mampu memaknai perbedaan kepercayaan yang ada di sekitar kita, bukan lagi sebagai penghalang untuk bergaul. Kita harus mau bergaul dengan siapa saja, tidak memandang apa agamanya, apa sukunya, dan apa rasnya. Karena terkadang, justru melalui perbedaanlah kita akan menemukan hal – hal baru. Dan ketika kita bisa memaknai hal – hal baru tersebut dengan baik , di situlah kita akan mendapatkan pengetahuan baru dan juga teman – teman yang lebih banyak lagi.
Selain, implementasi dalam hal di atas, implementasi sila Pertama Pancasila juga dapat kita lakukan dalam hal – hal sebagai berikut:
1. Menghargai hari raya agama lain .
2. Menghargai waktu dosen, karyawan, dan teman sedang beribadah . .
3. Menghormati semua kegiatan keagamaan dan komunitas agama yang ada di kampus
4. Saling tolong – menolong antar sesama mahasiswa tanpa membeda – bedakan agama .
5. Berkerjasama antar komunitas agama dengan mengadakan kegiatan – kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan , kunjungan ke panti jompo , mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana alam , dan masih banyak lagi.

Kemudian yang kedua adalah implementasi sila kedua Pancasila dalam kehidupan di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila kedua Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Sila tersebut menjelaskan bahwa , setiap manusia punya hak untuk diperlakukan secara manusiawi yakni secara adil dan beradab sesuai dengan haknya sebagai manusia. Dalam hal ini, sebagai warga negara Indonesia , kita memiliki hak untuk memperoleh : Hak hidup, Hak Kebebasan, Persamaan Hak serta Hak untuk memiliki. Sebagai seorang mahasiswa kita juga harus meneladani dan mengamalkan sila kedua Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari – hari di kampus. Pengamalan sila kedua Pancasila tersebut dapat kita wujudkan melalui tindakan – tindakan sebagai berikut ini:
Menghargai teman yang memiliki kekurangan fisik. Contohnya adalah: ketika di kampus ada seorang teman yang mengalami kecelakaan , dan kemudian mengalami cacat fisik misalkan jalannya menjadi pincang, dll. Kita sebagai seorang mahasiswa dan sebagai seorang teman dari seseorang tersebut, haruslah mau menerima teman itu apa adanya. Kita tidak boleh justru menjauhinya, menghinanya, membuat dirinya minder dan kemudian menjadikan dirinya tidak punya semangat kuliah. Yang seharusnya kita lakukan adalah sebaliknya, kita justru harus dengan lapang hati menerima dan bahkan membantu teman tersebut, Dengan melakukan hal tersebut kita telah memberikan hak orang tersebut, yakni memberikan persamaan hak. Orang tersebut akan merasa bahwa ia tidak dibeda – bedakan dan tetap diterima di tempat tersebut.

Kemudian yang ketiga adalah implementasi sila ketiga Pancasila dalam kehidupan sehari – hari seorang mahasiswa di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila ketiga Pancasila berbunyi “ Persatuan Indonesia. “ Sila tersebut berarti “ Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku serta adat istiadat harus bersatu untuk kesatuan Negara Indonesia. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. ” Sebagai seorang mahasiswa, kita dapat mengimplementasi kan sila ketiga tersebut melalui tindakan- tindakan nyata sebagai berikut ini :
1. Tidak memilih – milih teman berdasarkan agama, ras, atau suku, dan juga adat istiadatnya.
Seperti yang kita ketahui Universitas Gadjah Mada menerima ribuan mahasiswa baru setiap tahunnya. Mahasiswa – mahasiswa tersebut berasal dari bermacam- macam daerah di Indonesia. Ada yang warga Yogyakarta asli, ada yang dari kota – kota lain di Pulau Jawa, bahkan dari luar Pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Semua mahasiswa – mahasiswa tersebut memiliki latar belakang suku dan tentunya adat isitiadat yang berbeda- beda. Di sinilah kita sebagai mahasiswa haruslah bersikap bijak. Bijak dalam memaknai perbedaan. Tidak selalu menganggap perbedaan sebagai sebuah keburukan. Tetapi mau menerima dan beradaptasi dengan perbedaan tersebut sehingga dapat menjalin relasi yang baik dengan semua teman yang berasal dari berbagai daerah. Sehingga di dalam kampus tidak ada lagi kelompok – kelompok ekskulsif yang tertutup tetapi justru terwujud sikap inklusif yang saling terbuka dan menghargai perbedaan.

2. Melakukan kolaborasi kebudayaan – kebudayaan daerah yang ada
Sebagaimana yang kita ketahui, mahasiswa – mahasiswa UGM datang dari berbagai daerah yang berbeda – beda. Tentunya mereka juga akan membawa berbagai kebudayaan – kebudayaan yang ada di daerahnya. Sebagai seorang mahasiswa , kita harus pintar – pintar mengambil tindakan dalam menanggapi hal tersebut . Salah satu hal tepat yang dapat kita lakukan adalah dengan mengkombinasikan kebudayaan – kebudayaan yang ada sehingga muncul adanya alkulturasi budaya dan menciptakan suatu kolaborasi yang unik, orisinil, dan menarik.

Kemudian yang keempat adalah implementasi sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari – hari seorang mahasiswa di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila keempat Pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan .“ Sila tersebut berarti “ Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan bersama. Dengan itikad yang baik , rasa tanggung jawab menerima serta melaksanakan hasil musyawarah. “

Dalam kehidupan sebagai seorang mahasiswa di kampus, implementasi sila keempat Pancasila dalam kegiatan sehari-hari sangat dapat kita temukan. Misalnya adalah : Ketika kita sebagai seorang mahasiswa tergabung dalam suatu organisasi. Suatu organisasi, tentu terdiri atas berbagai pribadi – pribadi yang memiliki karakter dan cara berpikir yang berbeda – beda pula. Disinilah pemahaman dan pengamalan sila keempat Pancasila sangat diperlukan. Contohnya: disaat kita hendak mengambil suatu keputusan, tentu akan diperlukan adanya suatu musyawarah untuk mencapai suatu keputusan bersama. Setiap anggota organisasi tidak boleh bersikap keras kepala, dingim, tertutup, memaksakan kehendak, dan tidak mau menerima masukan dari orang lain. Jika sikap – sikap negatif itu terus dipertahankan, maka dapat memicu konflik dan ambruknya suatu organisasi. Akan tetapi, jika sikap terbuka, lapang dada, mau menerima masukan orang lain, dan sikap tidak memaksakan kehendak terus dikembangkan, maka suatu organisasi akan semakin maju dan solid. Karena setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan damai, apa adanya, dan penuh tanggung jawab oleh semua anggota organisasi.

Kemudian yang kelima atau yang terakhir adalah implementasi sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari – hari seorang mahasiswa di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .“ Sila tersebut berarti “Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan gotong-royong. Bersikap adil pada semua golongan. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menghormati hak-hak orang lain. “
Sebagai seorang mahasiswa kita dapat mengimplementasikan Pancasila melalui tindakan – tindakan yang kita lakukan di kampus. Misalnya kita tidak membeda- bedakan temen dari kekayaannya. Misalnya: hanya mau berteman dengan anak yang kaya saja, tidak mau dengan yang miskin. Berbicara dengan sopan terhadap teman yang kaya, dan berkata tidak sopan pada yang miskin. Ketika kita tidak membeda – bedakan teman kita sesama mahasiswa, maka kita telah bersikap adil terhadap orang tersebut. Kita menghargai setiap orang bukan dari kekayaannya tapi menghargai setiap orang seperti layaknya kita menghargai diri kita sendiri.

Begitu banyak contoh – contoh implementasi Pancasila dalam kampus. Kini saatnya kita sebagai mahasiswa, generasi muda Indonesia untuk terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman dan dasar dalam setiap tindakan dan perilaku kita sehari – hari.

Sumber:

Pengertian Umum Pancasila dan Menurut Para Ahli

Cyber Campus

Cyber Campus adalah bentuk upaya untuk menjadikan suatu universitas menjadi berbasis teknologi informasi. Usaha tersebut dapat diterapkan di semua lini. Mulai dari sistem pembelajaran, kurikulum, fasilitas, maupun sarana dan prasarana lainnya. Semua hal tersebut dikembangkan dengan berbasis teknologi.

Misalnya pada sistem pembelajaran, seperti penggunaan power point untuk presentasi di depan kelas saat perkuliahan. Selain itu, presentasi tersebut juga bisa didukung dengan penggunaan layar LCD supaya presentasi di depan kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Selain itu, Cyber campus juga bisa kita jumpai pada hal lainnya seperti pembuatan situs kampus. Disana, mahasiswa bisa melihat informasi yang berkaitan dengan kampusnya.

Misalnya seperti yang ada di UGM, yakni KRS Online. Dengan adanya KRS Online, tidak ada lagi antrian panjang di kampus hanya untuk mengisi KRS. Mengisi KRS kini bisa dilakukan dimana saja dan kapanpun . Selain itu, dapat pula dikembangkan misalnya absensi online, mengecek presensi, pembelajaran online, virtual library, dll.

Menurut saya, Cyber campus yang bertanggung jawab adalah cyber campus yang dapat dengan sungguh bermanfaat bagi warga universitasnya. Selain itu, cyber campus yang bertanggung jawab adalah cyber campus yang memiliki infrastruktur memadai dan berkualitas sehingga dapat memenuhi prinsip dari cyber campus pada dasarnya yakni layanan online 24 jam sehari.