IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS

Pancasila adalah sebuah istilah yang tentunya tidak asing bagi kita semua, warga negara Indonesia. Pancasila sudah menjadi pedoman dan bagian dari hidup kita sejak berpuluh – puluh tahun yang lalu. Bisa dibilang, Pancasila sudah mendarah daging dalam hidup tubuh dan hidup kita. Tapi terkadang, masih saja ada orang-orang yang tidak mau memahami makna Pancasila dengan baik. Ketidak pahaman tersebut kemudian , menjadikan orang – orang tersebut tidak menghormati dan menghargai Pancasila sebagai pedoman dan dasar hidup bangsa kita, Indonesia. Padahal, Pancasila sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh para tokoh – tokoh dan pemimpin bangsa ini sejak masa penjajahan. Sesuai fakta sejarah , Pancasila tidak terlahir dengan seketika pada tahun 1945, tetapi membutuhkan proses penemuan yang lama, dengan dilandasi oleh perjuangan bangsa dan berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Untuk itu , alangkah baiknya bila kita belajar lebih memahami makna Pancasila dalam hidup kita , sehingga kita bisa menghormati, menghargai, mencintai, meneladani, memaknai, dan akhirnya dapat mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan kita. Berikut ini adalah beberapa pengertian Pancasila menurut para tokoh bangsa Indonesia :
1. Pengertian Pancasila menurut Ir. Soekarno adalah sebuah isi jiwa dari bangsa indonesia yang telah turun-temurun selama sekian abad lamanya dan terpendam bisu oleh hadirnya kebudayaan barat. Dengan demikian , Pancasila tidak saja menjadi falsafah negara, tetapi lebih luas lagi yaitu falsafah bangsa Indonesia
2. Pengertian Pancasila menurut Muhammad Yamin adalah kata “Panca” yang berarti lima dan “sila” yang memiliki arti sendi , atas, dasar atau peraturan perilaku yang baik dan penting. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berbunyi pedoman atau aturan mengenai perilaku yang baik dan penting.
3. Pengertian Pancasila menurut Notonegoro adalah dasar falsafah negara dari negara Indonesia , sehingga bisa mengambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan suatu dasar falsafah dan ideologi negara yang dapat menjadi harapan akan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai wadah dasar pemersatu , simbol persatuan dan kesatuan serta menjadi pertahanan negara dan bangsa Indonesia.

Jika dilihat dari pengertian – pengertian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Pancasila adalah lima (5) dasar negara yang dibentuk dari kepribadian asli bangsa Indonesaia dan menjadi pedoman atau dasar aturan kehidupan warga negara Indonesia.
Sebelum Pancasila di tetapkan sebagai dasar negara Indonesia, muncul adanya Piagam Jakarta. Tetapi , pada akhirnya Piagam Jakarta tidak diterima baik oleh masyarakat Indonesia bagian timur. Sila pertama Piagam Jakarta menjadi pembicaraan dan dirasa akan memicu konflik, pada akhirnya sila pertama tersebut diubah menjadi sila pertama Pancasila yang berlaku hingga saat ini. Pada dasarnya, Pancasila pada akhirnya di tetapkan menjadi dasar negara karena 2 alasan pokok, yakni ialah :
1. Bersifat umum serta dapat diterima oleh semua pihak.
2. Relevan untuk dijadikan dasar negara.

Makna yang terkandung dalam Pancasila sangatlah mendalam. Hal ini dapat kita lihat pertama – tama dari makna bagian – bagian dari lambang negara kita, yakni Garuda Pancasila. Burung Garuda merupakan lambang negara Indonesia sejak negara ini berdiri. Akan tetapi tidak semua orang tahu tentang arti dan makna garuda pancasila sebagai lambang negara. Sebagai bangsa Indonesia , paling tidak , kita tahu dan mengerti arti lambang negara kita sendiri sebagai sikap penghargaan terhadap perjuangan para pendiri bangsa dan kelak dapat menceritakan kepada anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa.

• Burung Garuda Pancasila dalam cerita kuno tentang para dewa adalah kendaraan Dewa Vishnu yang besar dan kuat.
• Warna Burung Garuda adalah kuning emas yang menggambarkan sifat agung dan jaya.
• Garuda adalah seekor burung gagah dengan paruh, sayap, ekor, dan cakar yang menggambarkan kekuatan dan tenaga pembangunan
• Jumlah bulu burung garuda pancasila memiliki melambangkan hari kemerdekaan Indonesia , 17 Agustus 1945
 Bulu masing-masing sayah berjumlah 17 helai
 Bulu Ekor berjumlah 8 helai
 Bulu Leher berjumlah 45 helai
• Gambar Pancasila
Di bagian dada Burung Garuda terdapat perisai yang dalam kebudayaan serta peradaban bangsa Indonesia merupakan senjata untuk berjuang, bertahan, dan berlindung untuk meraih tujuan. Perisai Garuda bergambar lima simbol yang memiliki arti masing-masing:

 Bintang, sila ke-1 Pancasila, melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa .
 Sila tersebut berarti “ Memercayai adanya Tuhan yang satu, Tuhan yang maha Esa. ”

 Rantai Baja, sila ke-2, melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab .
 Sila tersebut berarti “ Mengandung pengertian : Hak hidup, Hak Kebebasan, Persamaan Hak serta Hak untuk memiliki. ”

 Pohon beringin, sila ke-3, melambangkan Persatuan Indonesia .
 Sila tersebut berarti “ Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku serta adat istiadat harus bersatu untuk Negara Indonesia , Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. ”

 Kepala banteng, sila ke-4, melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan .
 Sila tersebut berarti “ Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Tidak memaksakan kehendak orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan bersama.
Dengan itikad yang baik , rasa tanggung jawab menerima serta melaksanakan hasil musyawarah. “

 Padi dan kapas, sila ke-5, melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .
 Sila tersebut berarti “ Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
Bersikap adil pada semua golongan.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak-hak orang lain. “

Setelah kita sudah memahami arti dan makna dari Pancasila, kini adalah saatnya kita meneladani, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari – hari.

Saya sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai warna negara Indonesia yang berpedoman pada Pancasila, dapat meneladani, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan dan kehidupan di kampus.

Berikut ini adalah contoh – contoh implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari – hari mahasiswa di kampus:
Yang Pertama , kita mulai dari sila Pertama Pancasila. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Sebagai seorang mahasiswa kita tentunya harus berpikir secara terbuka. Selain berpikir secara terbuka, kita juga harus mau mengenal sesama kita, yakni sesama mahasiswa secara terbuka. Dalam kehidupan sehari – hari di Kampus UGM , tentu kita akan menemukan teman – teman mahasiswa yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Di sini, kita sebagai seorang mahasiswa harus dapat mengamalkan nilai Pancasila secara baik , dimana kita harus mampu memaknai perbedaan kepercayaan yang ada di sekitar kita, bukan lagi sebagai penghalang untuk bergaul. Kita harus mau bergaul dengan siapa saja, tidak memandang apa agamanya, apa sukunya, dan apa rasnya. Karena terkadang, justru melalui perbedaanlah kita akan menemukan hal – hal baru. Dan ketika kita bisa memaknai hal – hal baru tersebut dengan baik , di situlah kita akan mendapatkan pengetahuan baru dan juga teman – teman yang lebih banyak lagi.
Selain, implementasi dalam hal di atas, implementasi sila Pertama Pancasila juga dapat kita lakukan dalam hal – hal sebagai berikut:
1. Menghargai hari raya agama lain .
2. Menghargai waktu dosen, karyawan, dan teman sedang beribadah . .
3. Menghormati semua kegiatan keagamaan dan komunitas agama yang ada di kampus
4. Saling tolong – menolong antar sesama mahasiswa tanpa membeda – bedakan agama .
5. Berkerjasama antar komunitas agama dengan mengadakan kegiatan – kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan , kunjungan ke panti jompo , mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana alam , dan masih banyak lagi.

Kemudian yang kedua adalah implementasi sila kedua Pancasila dalam kehidupan di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila kedua Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Sila tersebut menjelaskan bahwa , setiap manusia punya hak untuk diperlakukan secara manusiawi yakni secara adil dan beradab sesuai dengan haknya sebagai manusia. Dalam hal ini, sebagai warga negara Indonesia , kita memiliki hak untuk memperoleh : Hak hidup, Hak Kebebasan, Persamaan Hak serta Hak untuk memiliki. Sebagai seorang mahasiswa kita juga harus meneladani dan mengamalkan sila kedua Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari – hari di kampus. Pengamalan sila kedua Pancasila tersebut dapat kita wujudkan melalui tindakan – tindakan sebagai berikut ini:
Menghargai teman yang memiliki kekurangan fisik. Contohnya adalah: ketika di kampus ada seorang teman yang mengalami kecelakaan , dan kemudian mengalami cacat fisik misalkan jalannya menjadi pincang, dll. Kita sebagai seorang mahasiswa dan sebagai seorang teman dari seseorang tersebut, haruslah mau menerima teman itu apa adanya. Kita tidak boleh justru menjauhinya, menghinanya, membuat dirinya minder dan kemudian menjadikan dirinya tidak punya semangat kuliah. Yang seharusnya kita lakukan adalah sebaliknya, kita justru harus dengan lapang hati menerima dan bahkan membantu teman tersebut, Dengan melakukan hal tersebut kita telah memberikan hak orang tersebut, yakni memberikan persamaan hak. Orang tersebut akan merasa bahwa ia tidak dibeda – bedakan dan tetap diterima di tempat tersebut.

Kemudian yang ketiga adalah implementasi sila ketiga Pancasila dalam kehidupan sehari – hari seorang mahasiswa di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila ketiga Pancasila berbunyi “ Persatuan Indonesia. “ Sila tersebut berarti “ Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku serta adat istiadat harus bersatu untuk kesatuan Negara Indonesia. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. ” Sebagai seorang mahasiswa, kita dapat mengimplementasi kan sila ketiga tersebut melalui tindakan- tindakan nyata sebagai berikut ini :
1. Tidak memilih – milih teman berdasarkan agama, ras, atau suku, dan juga adat istiadatnya.
Seperti yang kita ketahui Universitas Gadjah Mada menerima ribuan mahasiswa baru setiap tahunnya. Mahasiswa – mahasiswa tersebut berasal dari bermacam- macam daerah di Indonesia. Ada yang warga Yogyakarta asli, ada yang dari kota – kota lain di Pulau Jawa, bahkan dari luar Pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Semua mahasiswa – mahasiswa tersebut memiliki latar belakang suku dan tentunya adat isitiadat yang berbeda- beda. Di sinilah kita sebagai mahasiswa haruslah bersikap bijak. Bijak dalam memaknai perbedaan. Tidak selalu menganggap perbedaan sebagai sebuah keburukan. Tetapi mau menerima dan beradaptasi dengan perbedaan tersebut sehingga dapat menjalin relasi yang baik dengan semua teman yang berasal dari berbagai daerah. Sehingga di dalam kampus tidak ada lagi kelompok – kelompok ekskulsif yang tertutup tetapi justru terwujud sikap inklusif yang saling terbuka dan menghargai perbedaan.

2. Melakukan kolaborasi kebudayaan – kebudayaan daerah yang ada
Sebagaimana yang kita ketahui, mahasiswa – mahasiswa UGM datang dari berbagai daerah yang berbeda – beda. Tentunya mereka juga akan membawa berbagai kebudayaan – kebudayaan yang ada di daerahnya. Sebagai seorang mahasiswa , kita harus pintar – pintar mengambil tindakan dalam menanggapi hal tersebut . Salah satu hal tepat yang dapat kita lakukan adalah dengan mengkombinasikan kebudayaan – kebudayaan yang ada sehingga muncul adanya alkulturasi budaya dan menciptakan suatu kolaborasi yang unik, orisinil, dan menarik.

Kemudian yang keempat adalah implementasi sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari – hari seorang mahasiswa di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila keempat Pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan .“ Sila tersebut berarti “ Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan bersama. Dengan itikad yang baik , rasa tanggung jawab menerima serta melaksanakan hasil musyawarah. “

Dalam kehidupan sebagai seorang mahasiswa di kampus, implementasi sila keempat Pancasila dalam kegiatan sehari-hari sangat dapat kita temukan. Misalnya adalah : Ketika kita sebagai seorang mahasiswa tergabung dalam suatu organisasi. Suatu organisasi, tentu terdiri atas berbagai pribadi – pribadi yang memiliki karakter dan cara berpikir yang berbeda – beda pula. Disinilah pemahaman dan pengamalan sila keempat Pancasila sangat diperlukan. Contohnya: disaat kita hendak mengambil suatu keputusan, tentu akan diperlukan adanya suatu musyawarah untuk mencapai suatu keputusan bersama. Setiap anggota organisasi tidak boleh bersikap keras kepala, dingim, tertutup, memaksakan kehendak, dan tidak mau menerima masukan dari orang lain. Jika sikap – sikap negatif itu terus dipertahankan, maka dapat memicu konflik dan ambruknya suatu organisasi. Akan tetapi, jika sikap terbuka, lapang dada, mau menerima masukan orang lain, dan sikap tidak memaksakan kehendak terus dikembangkan, maka suatu organisasi akan semakin maju dan solid. Karena setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan damai, apa adanya, dan penuh tanggung jawab oleh semua anggota organisasi.

Kemudian yang kelima atau yang terakhir adalah implementasi sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari – hari seorang mahasiswa di kampus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .“ Sila tersebut berarti “Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan gotong-royong. Bersikap adil pada semua golongan. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menghormati hak-hak orang lain. “
Sebagai seorang mahasiswa kita dapat mengimplementasikan Pancasila melalui tindakan – tindakan yang kita lakukan di kampus. Misalnya kita tidak membeda- bedakan temen dari kekayaannya. Misalnya: hanya mau berteman dengan anak yang kaya saja, tidak mau dengan yang miskin. Berbicara dengan sopan terhadap teman yang kaya, dan berkata tidak sopan pada yang miskin. Ketika kita tidak membeda – bedakan teman kita sesama mahasiswa, maka kita telah bersikap adil terhadap orang tersebut. Kita menghargai setiap orang bukan dari kekayaannya tapi menghargai setiap orang seperti layaknya kita menghargai diri kita sendiri.

Begitu banyak contoh – contoh implementasi Pancasila dalam kampus. Kini saatnya kita sebagai mahasiswa, generasi muda Indonesia untuk terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman dan dasar dalam setiap tindakan dan perilaku kita sehari – hari.

Sumber:

Pengertian Umum Pancasila dan Menurut Para Ahli

Leave a Reply

Your email address will not be published.